Gw kembali bikin postingan yang luar biasa gak penting karna hasil dari ke eteb-an gw sendiri.
Baru2 ini fenomena perkembangan boyband di negara kalian tercinta, Indonesia, udah keterlaluan. lebih mirip wabah penyakit menular yang belom ada obatnya, daripada apa yang dianggap orang2 label sebagai warna baru dalam dunia musik tanah air kalian, yang notabene kalo lu mo selidikin, pasti punya setumpuk DVD drama korea bajakan di bawah Tv ruang tengahnya.
Boyband menjamur, girlband ikut2an, kebanyakan modal tampang doang. en mereka sendiri juga yang membuktikan kalo pandangan gw kali ini gak bisa disalahkan 100%.
Kemudian lama berselang, kegalauan gw akibat kehadiran para "katanya musisi" "peniru" boyband or girlband korea, akhirnya hampir menemui titik move on, yahh, right after Ariel kabur dari penjara n memproklamirkan band barunya. Noah.
TAPI, bukan Indonesia namanya kalo gak envy, gak ricuh, gak kontroversi waktu ada orang laen yang sempat kena "musibah", kembali jadi pujaan banyak orang. beberapa pihak yang kontra ama Ariel mulai menyuarakan pendapatnya, OMAS Islam palsu juga rata2 meneriakkan suara sumbang, Ariel gak pantas jadi idola lah, Ariel gak lebih dari pezinah lah, dll. tapi tetep, orang2 yang berpikiran dewasa n mau sedikit meluangkan waktu untuk sekedar meng-apresiasi karya orang lain, akhirnya bisa kembali menerima keberadaan Ariel khususnya, en Noah pada umumnya. #quote : Lihat apa yang mereka hasilkan sekarang, bukan siapa orangnya dan bagaimana masa lalunya.
Bagi gw pribadi, Noah itu representasi dari eksistensi "musisi asli" Indonesia, kalo lebih dikotakkan lagi, Noah adalah bukti eksistensi dari Musisi Indonesia yang mengusung konsep Band. Gw gak pernah terlalu suka ama Peterpan sebelumnya, tapi karya mereka kali ini emang pantas buat dapat 5 bintang dari gw, gmna gak, kedewasaan dalam bermusik yang ditunjukkan Ariel Cs di Album "Seperti Seharusnya" ini, bisa dengan simpelnya lepas dari lingkaran setan iklim musik indonesia yang sangat labil, bisa dengan simpelnya kembali menunjukkan keberadaan mereka, khususnya setelah sempat vakum karna permasalahan Internal, dengan tetap mengusung karakter Ariel yang kental di belakang Mikrofon dengan sentuhan sound yang lembut dan agak etnis di beberapa lagu dalam album ini, bisa didengar pada Lagu "Berartinya Dirimu", en "Hidup untukmu, Mati tanpamu".
Jadi buat gw, keberadaan Noah ini kita doakan aja bakalan bisa memotivasi musisi2 berbakat lain yang belakangan ini meredup, galau, karna tampang mereka gak cocok buat daftar jadi anggota boyband yang terkesan "menyimpang" di mata gw.
Kalo bisa gw bilang, Noah itu sendiri, representasi dari musik gw, Mamet.